Di dalam kitabnya, Ad Durarul Kaminah, Al Hafidz Ibnu Hajar al ‘Asqalany pernah menceritakan:
“Bahwa sebagian pemimpin Mongol berpindah ke agama Nashrani. Pada suatu kali, sekumpulan pembesar Nashrani dan Mongol itu hadir dalam sebuah acara.
Salah seorang di antara mereka tampil sebagai pembicara. Di antara yang disampaikannya adalah hinaan dan celaan terhadap Rasulullah.
Di dekat mereka ada seekor anjing yang biasa dipakai berburu lagi terikat.
Setelah ia banyak mencela Rasulullah, tiba-tiba anjing itu meloncat ke arahnya ingin memangsanya. Untunglah ia diselamatkan oleh orang-orang yang hadir di sekitarnya.
Di antara yang hadir berkata, “Anjing itu marah karena anda mencela Muhammad”.
Si pembicara membantah. Bukan, jawabnya. Anjing ini adalah anjing terhormat dan terlatih. Ketika aku bicara, ia mengira gerakan tanganku ingin memukulnya. Makanya ia marah.
Kemudian ia lanjut mencaci dan menghina Rasulullah. Tidak beberapa lama anjing itu kembali menyerang si pembicara. Kali ini ia tidak beri ampun. Mulut anjing itu langsung menuju lehernya dan mematahkannya. Seketika itu juga si pencaci itu mati.
Kejadian itu mengakibatkan 40 ribu tentara Mongol memeluk agama Islam.
Masyaallah.. Anjing saja tahu kehormatan Rasulullah, dan marah kalau ada yang mencaci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar